Persahabatan Yang Dilandasi Dengan Kasih

Persahabatan itu layaknya seperti tangan dengan mata.  Saat tangan terluka,  mata menangis.  Saat mata menangis tanganlah yang menghapusnya..!

Begitulah yang saya alami dengan teman, kadang melelahkan dan menjengkelkan. TetapI itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur, disakiti, diperhatikan, dikecewakan, didengar, diabaikan, dibantu dan ditolak. Namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan dengan terus terang, walaupun amat menyakitkan tetapi dengan tujuan agar sahabatnya mau berubah.  Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dan kesetiaan, bukan pada saat membutuhkan bantuan barulah kita mencari perhatian, pertolongan dan rasa simpati dari orang lain. Justru kita harus berusaha memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabat. Kebaikan dan sikap hati kita menjadi bagian dari kehidupan persahabatan, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak juga orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati dan dicurangi oleh sahabatnya.

Beberapa hal ini yang seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:

  1. Masalah bisnis uud (ujung-ujungnya duit).

  2. Ketidak terbukaan.

  3. Kehilangan kepercayaan.

  4. Ketidak setiaan.

  5. Tidak adanya kerendahan hati.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabatan yang sudah teruji kesetiaan dan motivasinya.

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga daripada seribu teman yang hanya mementingkan diri sendiri. Oleh sebab itu hargailah dan peliharalah selalu dengan baik persahabatan kita dengan sesama!

Amsal 17:17: "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudars dalam kesukaran."

Tuhan Yesus memberkati,
Magda – Mong Kok Siang

Previous
Previous

Memangkas Rambut

Next
Next

Bagaimana Gereja menyikapi wabah virus Covid-19 di Hong Kong?