Sebuah ‘Titik Balik’

"Terbentur, terbentur, TERBENTUK!"

Demikianlah sepenggal kutipan yang saya ambil dari Tan Malaka, seorang tokoh revolusi Indonesia yang saya kagumi.  Kutipan tersebut saya jadikan sebagai filosofi hidup saya.  Karena selalu mengingatkan saya untuk terbangun dan terbentuk lagi ketika saya terbentur oleh kenyataan hidup yang tidak saya inginkan.

Sampai akhirnya saya mengalami benturan hidup yang cukup keras, dan ternyata kutipan di atas tidak lagi berguna untuk saya terapkan.  Benturan tersebut datang melalu rasa kehilangan.  Pertama, kehilangan bayi kecil yang baru saja saya lahirkan.  Dan 3 tahun kemudian, kehilangan bapak dari bayi kecil itu, yaitu suami saya yang berlayar ke Argentina dan mengalami kecelakaan di tengah lautan.

Apa yang salah..?

Ternyata selama ini saya menerapkan kutipan tersebut tanpa mengandalkan Tuhan dan hanya mengandalkan kekuatan saya sendiri.

Tuhan berfirman

Yeremia 17:5 “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!"

Begitulah yang terjadi pada saya.

Sekuat apapun kemampuan saya untuk menghadapi segala benturan hidup itu, semuanya sia-sia. Saya semakin terpuruk dalam kesedihan yang tak berujung, perasaan tidak dicintai, serta putus asa yang akhirnya membuat saya hidup dalam kekosongan dan penuh dosa.

Puji Tuhan, karena akhirnya 'benturan keras' tersebut menjadi titik balik bagi saya untuk bertobat, menerima Tuhan Yesus dalam hidup saya, dan mulai mempelajari kebenaran firman-Nya. Dan di dalam Dia saya kembali merasakan damai sejahtera, saya kembali merasakan dikasihi dan dicintai, saya mulai membentuk hidup saya lagi, dan sayapun percaya bahwa Dia merancangkan damai sejahtera dan akan memberikan saya hari depan yang penuh harapan.

Dalam Kristus, saya adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.

Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah".

Tuhan Yesus memberkati,
Abigail Tati - Mongkok Pagi

Previous
Previous

Tak terpisahkan

Next
Next

Kue Karamel gagal